Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak

Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak
Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak

Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak. Di saat bulan Ramadhan, umat muslim tentunya akan melaksanakan ibadah Puasa selama sebulan penuh sebagai bentuk taat kepada Alah SWT. Nah, bagaimana dengan ibu-ibu yang sedang menyusui, haruskah ibu-ibu ini tetap berpuasa? Tentu hal ini sering menjadi pertanyaan bagi ibu-ibu menyusui sehingga kadang-kadang membuat merek dilematis.

Disatu sisi ibu-ibu ini tidak ingin meninggalkan ibadah tahunan yang dirindukan bagi setiap muslim, tapi disisi lain, ibu-ibu ini khawatir jika mereka berpuasa akan berpengaruh kepada kesehatan bayi.

Untuk menjawab kegundahan itu, dr. Aslinar, SP.A., M. Biomed akan menjawab perihal bagaimana sebaiknya proses menyusui bagi ibu-ibu di bulan puasa yang kita cintai ini.

Ibu-ibu yang menyusui yang dapat berpuasa adalah ibu-ibu tidak sedang memberikan ASI Eksklusif, yang artinya bayinya sudah berusia di atas 6 bulan dan telah mengkonsumsi makanan.

Tenaga kesehatan dan ahli laktasi biasanya menganjurkan ibu-ibu yang sedang menyusui secara eksklusif untuk tidak berpuasa salama bulan ramadhan.

Hal ini disebabkan ibu-ibu yang menyusui secara eksklusif akan sering cepat haus setelah menyusui, apalagi ketika bayinya sedang dalam masa percepatan pertumbuhan, sehingga menyebabkan menyusui lebih sering dari biasanya.

Akan tetapi, keputusan untuk menyusui kembali lagi kepada kondisi ibu-ibu itu sendiri, apakah sanggup menalan perindah puasa atau tidak.

Ada beberapa, Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak yang dapat dilakukan oleh para ibu yang mau menyusui:


Jaga makan

Ibu menyusui membutuhkan kalori yang banyak dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak menyusui. Kalori yang dibutuhkan oleh ibu yang menyusui untuk memperoleh 500 kali lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui. Jadi, dapat disimpulkan kebutuhan kalori bagi seorang ibu yang menyusi anaknya sekitar 1.800 kkal – 2.200 kka perhari.

Jadi, bagi ibu yang menyusui yang berpuasa sebaiknya kalori tersebut harus dipenuhi. Berpuasa bukanlah mengurangi kualitas dan kuantitas makan, tetap makan dengan porsi yang cukup. 

Caranya dengan makan di saat sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur. Sebaiknya saat makan sahur, porsi makanan lebih banyak dan makan diakhir waktu sahur, saat menjelang waktu shalat shubuh. Selanjutnya makan cemilan sebanyak dua kali setelah berbuka dan setelah menyusui dimalam hari.

Gizi Yang Seimbang

Makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah. Perhatikan asupan cairan, biasanya orang normal membutuhkan cairan sebanyak 2 liter perhari, akan tetapi untuk ibu yang menyusui lebih banyak lagi hingga sampai 3 liter perhari.

Kebuthan cairan tidak hanya dapat diperoeh dari minuman saja, akan tetapi, bisa juga dari buah yang banyak mengandung air, selanjutnya bisa dalam bentuk kuah gulai ataupun sayuran.

Istirahat Yang Cukup

Disaat siang hari dimana bayi sedang dalam keadaan tidur, sebaiknya ibu yang menyusui juga tidur. Begitu juga saat malam hari, ibu yang menyusui tetap harus cukup tidurnya.

Percaya Diri Dan Tetap Tenang 

Ini penting karena kesiapan fisik sangat perlu didukung oleh kesiapan mentan. Dengan percaya diri dan tetap tenang, rasa ini akan memunculkan semangat di dalam diri sendiri, sehingga tetap bisa berpuasa. Mengetahui Tanda-Tanda Kapan Saatnya Ibu-Ibu Yang Menyusui Harus Berbuka Puasa.

Tanda-tanda kapan saatnya ibu-ibu menyusui harus berbuka puasa ialh saat ibu-ibu merasa sangat haus, terutama disaat setelah menyusui atau disaat memerah ASI. Selanjutnya jika saat buang air kecil, warna urinnya pekat seperti warna teh dan baunya tajam.

Ibu yang menyusui juga harus berbuka, jika merasakan rasa pusing, hoyong dan mata yang berkunang-kunang.

Perhatikan Kondisi Bayi

Ibu yang menyusui selalu memantau keadaa bayinya agar selalu buang air kecil minimal sebanyak enam kali sehari. Jika menggunakan pampers perhatika kondisi urinnya, apakah lebih sedikit dari biasaya. 

Selanjutnya perhatikan berat badan bayi, biasanya setiap hari berat bayi akan bertambah berat badannya sebanyak 20-3- gram perhari.

Perhatikan juga perilaku pada bayi, apakah menangis terus menerus, apakah rewel, tidak mau minum ASI sama sekali. Jika terdapat tanda-tanda yang demikian pada bayi, sebaiknya silakan ibu yang menyusui untuk berbuka puasa.

Nah, demikian beberapa,Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak, bagi ibu-ibu yang menyusui, yang memutuskan untuk tetap berpuasa di bulan Ramadhan. 

Bagi ibu yang menyusui yang tidak dapat berpuasa, jangan bersedih, karena puasanya nanti dapat diganti dihari yang lain atau dengan membayar fidiyah. Hal ini juga dapat ditanyakan kepada ustaz atau ustazah yang lebih mumpuni untuk soal ini.


Posting Komentar untuk "Tips Menyusui Disaat Bulan Puasa Dari Dokter Anak"